Hidup Adalah Tanggung Jawab, Pengabdian, dan Ibadah


MAKALAH

KRITIK ORIENTALISME DAN STUDY AGAMA

(Perspektif Al – Quran dan Hadist)

Makalah Tugas Induvidu Mata Kuliah Orientalisme dan Oksidentalusme

Dosen Pengampu : Dr. Roma Ulinnuha, M. Hum




Di Susun Oleh :

Naufal (1452002)



PRODI STUDI AGAMA - AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2017





KATA PENGANTAR



Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul Kritik Orientalisme Dan Study Agama(Perspektif Al – Qur’an Dan Hadist)

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat  tuntunan Tuhan yang maha Esa , kami berterima kasih kepada Dosen pengampu kami, karna membantu kami dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisan. Namun demikian kami telah berusaha dengan segala kemampuan kami melakukan yang terbaik.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca makah ini.









                                                            Yogyakarta , 05 Desember 2016





                                                                        Penyusun



DAFTAR ISI



Kata Pengantar ………………………………………………………………

Daftar Isi …………………………………………………………………….

BAB  I            PENDAHULUAN …………………………………………............

A.    Latar Belakang ..............……………………………….

BAB II                        PEMBAHASAN ……………………………………………

A.    Definisi Orientalisme ...................................................

B.     kajian – kajian Orientalisme .......................................

C.     Hubungan Islamic Studies (Dirasah Islamiyah)

dengan History of Religions .......................................

BAB III          PENUTUP ………………………………………………….

A.    Kesimpulan ……………………………………………..

B.     Saran ……………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

















BAB I

PENDAHULUAN



A.    Latar Belakang

Orientalisme dan karyanya mengenai islam dan dunia islam. Menjelang awal abad ke-16 Masehi. Bangsa – bangsa di eropa hanya langsung berbenturan dengan kekuasaaan islam disekitar lautan tengah. Sedangkan dunia belahan timur masih terpandang gelap bagi bangsa – bangsa di eropa, begitu pula daerah pedalaman afrika. Kebutuhan mereka akan hasil dunia belahan timur dan pendalaman afrika – seperti rempah rempah, keramik, kaca, sutera, permata, harum – haruman, gading dan lain – lainannya, diterimanya melalui saudagar – saudagar muslim dan yahudi di Bandar – Bandar dagang di sepanjang pesisir Liventine, Mesir, Afrika Utara dan Andalusia. Barang – barang tersebut diangkut oleh armada dagang islam di sekitar laut tengah, dan pada masa belakangan , armada dagang Venezia dab Genoa turut mengambil bagian dalam kegiatan pengangkutan di sekitar laut tengah itu.

Sampai kepada saat bangkitnya zaman pembangunan (Renaissance) di eropa pada abad ke – 14 Masehi, berkat penyalinan  manuskrip – manuskrip arab karya ahli – ahli piker dan sarjana sarjana islam ke dalam bahasa latin, bangsa-bangsa eropa itu belum memiliki pabrik kertas agak sebuah apapun.selama berabad – abad mereka hanya mempergunakan lembaran – lembaran parkamen yang sangat mahal harganya. Baru pada masa belakangan, mereka mengimpor kerta dari pabrik – pabrik kertas di Syria (Damask’s Paper)[1]







BAB II

PEMBAHASAN



A.    Definisi Orientalisme

   Orientalisme “ berasal dari kata – kata Perancis “Orient” yang berarti “timur”, kata – kata dan tertersebut berarti ilmu – ilmu yang berhubungan dengan dunia timur. Orang – orang yang mempelajari atau mendalami ilmu – ilmu tersebut disebut “orientalistatau ahli ketimuran[2].

Orientalisme berasal dari kata Orient dan isme. Orient artinya Timur dan isme artinya faham, lawannya ialah Occidentalisme, yang terdiri dari Occident artinya Barat dan isme artinya faham[3]. Di dalam Orientalisme apabila kita menyebut Orient artinya ialah semua wilayah yang terbentang dari timur dekat dekat sampai ke timur jauh dan juga Negara – Negara yang berada di Afrika Utara dan Tengah. Dalam menerangkan Orientalisme The New Webster Encyclopedic Dictionary of The English Language[4].

Dalam penyelidikan hal ini ialah keaktifan Orientalis – orientalist Perancis kemudian diikuti oleh Orientalis – orientalist Negara lain. Karena itu dalam kemajuan orientalistik di perancis berkembang pesat. Namun menjadi problematika tersendiri jika orientalisme tidak sesuai dengan study agama dalam hal ini al – qur’an dan hadist.



 Maka Rumusan Masalahnya:

1.      Bagaimanakah kritik terhadap Orientalime ?

2.      Korelasi antara Orientalime dengan study agama (Al-qur’an dan hadist) ?

3.      Bagaimana study agama (Al-qur’an dan hadist) menjawab tantangan Orientalisme ?

Di tinjau dari tujuannya, kajian – kajian orientalisme tentang al qur’an dan hadist yaitu : 

1.      Kajian apologetik

2.      Kajian yang bernuansa imperialis

3.      Kajain akademis

Karya Ricoldo da Monte Croce (1288-1300) tentang Al – Qur’an berjudul Contra legem sarracenorum yaitu :

1.      Al – Qur’an sebagai gabungan / mixture dari berbagai aliran sesat (heresies) kristen.

2.      Al – Qur’an tidak di prediksi oleh bibel ibrani dan perjanjian baru, maka ia tidak dapat diterima sebagai hukum tuhan.

3.      Teori tentang tahrif (textual falsification) tidak dapat diterima.

4.      Kaitanannya dengan gaya bahasa al – qur’an, ia tidak sama dengan gaya bahasa kitab suci – suci lainannya.

5.      Cerita – cerita fantastik dalam al – qur’an membuatnya tidak mungkin diterima sebagai sumber dari tuhan.

6.      Beberapa konsep etikanya bertentangan dengan pandangan dan keyakinan filosofis dasar.

7.      Al – qur’an mengundang kontradiksi – kontradiksi internal.

8.      Al – qur’an bertentangan dengan rasio.

9.      Al – qur’an mengajarkan kekerasan dan ketidakadilan.

10.  Sejarah teks Al – qur’an tidak meyakinkan.


1.      Pada pertengahan kedua abad 19, sejarah agama – agama (History of Religion) menjadi disiplin ilmu yang diakui di beberapa universitas. Salah satu contohnya figur ternama yang bekerja di bidang Islamic Studies (Dirasah Islamiyah) dengan History of Religions adalah Ignaz Goldziher (1850-1921)

2.      Pendekatan Historis juga membuka kemungkinan bagi perbandingan dengan komunitas – komunitas non – muslim dan fenomenologi agama.

3.      Dalam sejarah agama – agama (History of  Religion) ada persoalan – persoalan penting mengenai dua menstrem metode, misalnya penelitian bersifat historis – kritis dan fenomenologi – filosofis.









BAB III

PENUTUP



A.    Kesimpulan

   Orientalisme “ berasal dari kata – kata Perancis “Orient” yang berarti “timur”, kata – kata dan tertersebut berarti ilmu – ilmu yang berhubungan dengan dunia timur. Orang – orang yang mempelajari atau mendalami ilmu – ilmu tersebut disebut “orientalistatau ahli ketimuran.

Di tinjau dari tujuannya, kajian – kajian orientalisme tentang al qur’an dan hadist yaitu :  Kajian apologetik, Kajian yang bernuansa imperialis, dan Kajain akademis.

B.     Saran

Maka dengan adanya materi Kritik Orientalisme Dan Study Agama (Perspektif Al – Qur’an Dan Hadist) . Marilah kita memahami mendalam tentang pedoman hidup kita Al – Qur’an Dan Hadist. Agar terciptanya masyarakat berjiwa qur’ani sehingga tercipta masyarakat yang aman , tentram , dan damai.

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dari segi penulisan. Kami mengharap kritik dan saran dari pembaca yang membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi para pembaca.Amin





DAFTAR PUSTAKA





H.M. Josoef Sou’yb, Orientalisme dalam Islan, ,Jakarra: PT Bulan Bintang, 1995.

A.Hanafi, M.A, Orientalisme Ditinjau Menurut Kacamata Agama (Qur’an Dan Hadist) , Jakarta: Pustaka Alhusna, 1967.

Drs. A. Muin Umar, Orientalisme dan Study tentang Islam ,Yogyakarta, Bulan Bintang, 1978.

The New Webster Encyclopedic Dictionary of The English Language Vol. I (Grolier Incorported New York) 1970.







[1] H.M. Josoef Sou’yb, Orientalisme dalam Islan, (Jakarra: PT Bulan Bintang, 1995), halm. 68.
[2]  A.Hanafi, M.A, Orientalisme Ditinjau Menurut Kacamata Agama (Qur’an Dan Hadist) , (Jakarta: Pustaka Alhusna, 1967), halm. 9.
[3]  Drs. A. Muin Umar, Orientalisme dan Study tentang Islam , (Yogyakarta, Bulan Bintang, 1978), halm. 7.
[4] The New Webster Encyclopedic Dictionary of The English Language Vol. I (Grolier Incorported New York) 1970.

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk " "

Back To Top