Hidup Adalah Tanggung Jawab, Pengabdian, dan Ibadah

Al-Biruni - TAHQIQ FI MA LI AL-HINDI




MAKALAH
MUQODDIMA TAHQIQ FI MA LI AL-HINDI
(Karya Al-Biruni)
Makalah Tugas Kelompok Mata Kuliah Qira’atul Kutub
Dosen Pengampu : Dr. H. Zuhri


Di SusunOleh :
Naufal
Ach. Attaubatul Ghulam
Maskur Taftoyani
Muflikhatun Afriyanti
Muhammad Ibrahim

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “  Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi karya Al - Biruni
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat  tuntunan Tuhan yang maha Esa , kami berterima kasih kepada Dosen pengampu kami, karna membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisan. Namun demikian kami telah berusaha dengan segala kemampuan kami melakukan yang terbaik.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca makah ini.




                                                            Yogyakarta , 5 Oktober 2015



                                                                        Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………………………….
BAB  I                        PENDAHULUAN …………………………………………..
A.    Latar Belakang ..............……………………………….
BAB II                        PEMBAHASAN ……………………………………………
A.    Biografi Al – Biruni .................…………......................
B.     Sejarah Pemikiran Al - Biruni ........................................
C.     Karya – Karya Al - Biruni ..............................................
D.    Deskripsi Kitab Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi ...............
E.     Judul Kitab Al – Biruni ..................................................
F.      Penerbit Kitab Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi ................
G.    Jumlah Halama dan Jilid Kitab Tahqiq Fi Ma Li
Al – Alhindi ...................................................................
BAB III          PENUTUP ………………………………………………….
A.    Kesimpulan ……………………………………………..
B.     Saran ……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Al-Biruni (juga dikenal di dunia Barat dengan sebutan Aliboron) adalah salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah Islam. Sebagian ahli bahkan tak ragu menyebutnya sebagai ilmuwan terbesar yang pernah ada. Namanya dikenal luas jauh melampaui jamannya, baik di dunia Islam maupun Barat. Sejarawan sains sekelas George Sarton menyebut abad ke sebelas Masehi sebagai era Al-Biruni.
Bidang keahlian al-Biruni meliputi fisika, antropologi, geografi, geodesi, geologi, matematika, farmasi, filosofi dan ia juga seorang guru agama. Ia dikenal sebagai kritikus ilmu kimia dan astrologi, penyususn ensiklopedi, penjelajah, dan seorang ulama pengikut aliran Asy’ariyah.
Ia adalah sarjana Muslim pertama yang secara khusus mempelajari seluk-beluk tradisi dan kehidupan bangsa India sehingga dinobatkan sebagai Bapak Indologi. Al-Biruni juga dikenal sebagai Bapak Geodesi  dan antropolog pertama di dunia. Dalam bidang metode eksprimen Ilmiah, ia adalah salah satu pelopor yang menerapkan metode  tersebut dalam ilmu mekanika. Dialah orang yang pertama menggunakan berbagai eksprimen  yang berhubungan dengan dengan fenomena astronomis, dan juga seorang pelopor dalam bidang psikologi eksprimental.
Nakosteen, Mehdi, Kontribusi Islam atas Dunia Barat, Surabaya: Risalah Gusti, 1996







BAB II
PEMBAHASAN

A.    Biografi Al – Biruni    

Abu Raihan Al-Biruni (Biruni, Al Biruni; lahir 5 September 973 – meninggal 13 Desember 1048 pada umur 75 tahun) (bahasa Persia: ابوریحان بیرونی ; bahasa Arab: أبو الريحان البيروني) merupakan matematikawan Persia, astronom, fisikawan, sarjana, penulis ensiklopedia, filsuf, pengembara, sejarawan, ahli farmasi dan guru, yang banyak menyumbang kepada bidang matematika, filsafat, obat-obatan.
Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.
Abu Raihan Al-Biruni merupakan teman filsuf dan ahli obat-obatan Abu Ali Al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina/Ibnu Sina, sejarawan, filsuf, dan pakar etik Ibnu Miskawaih, di universitas dan pusat sains yang didirikan oleh putera Abu Al Abbas Ma'mun Khawarazmshah. Abu Raihan Al-Biruni juga mengembara ke India dengan Mahmud dari Ghazni dan menemani dia dalam ketenteraannya di sana, mempelajari bahasa, falsafah dan agama mereka dan menulis buku mengenainya. Dia juga menguasai beberapa bahasa diantaranya bahasa Yunani, bahasa Suriah, dan bahasa Berber, bahasa Sanskerta.
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas






B.     Sejarah Pemikiran Al – Biruni

·         Perjalanan Hidup
Nama lengkapnya adalah Abu al-Raihan  Muhammad bin Ahmad al-Khawarizmi al-Biruni. Ia lahir di Khwarizm, Asia tengah, pada tahun 362 H (973 M). Tempat kelahirannya kini berada  di wilayah Uzbekistan, tepatnya di kota Khiva. Nama “Al-Biruni” berasal dari kata “Birun” dalam bahasa Persia yang berarti “pinggiran kota”, sesuai dengan tanah kelahirannya yang terletak di pinggiran kota Kats yang merupakan pusat kota Khwarizm.
Bahasa ibu Al-Biruni adalah bahasa Persia, demikian juga kebudayaan masyarakat kampung halamannya menginduk pada kebudayaan Persia. Selain bahasa Persia, Al-Biruni juga menguasai bahasa lain , yaitu Arab, Iberia, Suryani, Sanskerta, dan Yunani.
Selama tinggal di kampung halaman, Al-Biruni sempat belajar astronomi  dan matematika dari Abu Nashr Manshur. Beliau adalah seorang ilmuwan  yang merupakan keturunan berdarah biru di wilayah Khwarizmi. Guru sekaligus partner Al-Biruni ini  dikenal sebagai ilmuwan yang banyak mengeksplorasi karya-karya ilmuwan Yunani, seperti Ptolomeus dan Menelaus. Salah satu hasil pencapaian terbesarnya di bidang trigonometri adalah persamaan  yang disebut sebagai Hukum Sinus (The Sine Law).
Al-Biruni hidup semasa dengan ilmuwan muslim lainnya yang cukup kontroversial, yaitu Abu Ali al-Husin bin Abdullah bin Sina, atau yang biasa dikenal dengan sebutan Ibnu Sina. Selain memiliki hubungan yang cukup akrab, keduanya juga terlibat dalam perdebatan seru melalui korespondensi.
Akhir abad kesepuluh dan awal abad ke sebelas Masehi adalah masa-masa yang penuh dengan pergolakan di wilayah Khwarizmi. Pada saat itu, Khwarizmi adalah bagian dari sebuah negara yang pusat pemerintahannya berada di Bukhara. Ada beberapa kerajaan lain yang berdiri di sekitarnya dan salah satunya adalah dinasti Ghaznawi yang berpusat di Ghaznah, Afghanistan.
Pada usia dua puluh tahun, al-Biruni pergi ke negeri Jurjan dan bekerja pada Pangeran Syamsul Ma’ali Qabus bin Wasykamir. Pada kesempatan ini, al-Biruni sempat berkenalan dengan para ilmuwan besar yang bekerja di istana tersebut, salah satunya adalah Ibnu Sina. Di istana Jurjan ini pula al-Biruni  mulai menulis buku. Sekitar tahun 400 H (1010 M), al-Biruni  kembali ke Khwarizmm dan bekerja pada penguasa  Khwarizm pada saat itu, yaitu Abu Abbas al-Ma’mun  ayau yang biasa disebut sebagai Khwarizmsyah. Al-biruni diberi keleluasaan untuk melakukan penelitian, sementara keadaan politik di Khwarizmi tetap penuh gejolak. Pada akhirnya Khwarizmsyah terbunuh dan Khwarizmi diambil alih oleh Dinasti Ghaznawiyyah dengan rajanya Mahmud bin Sabkatkin atau Mahmud al-Ghaznawi.
Karena kecerdasannya, Mahmud al-Ghaznawi membiarkan al-Biruni hidup kemudian diajak ikur serta dalam ekspedisi penaklukan  di India. Di India, Al-Biruni pun segera  menyibukkan diri dengan meneliti corak kehidupan masyarakat di sana. Karya Al-Biruni tentang India adalah salah satu masterpiece yang dikenang sepanjang masa.
Setelah tinggal cukup lama di India al-Biruni pergi ke Ghaznah dan terus memelihara hubungan baik dengan pihak istana. Al-Biruni melakukan penelitian dan terus menulis hingga akhir hayatnya. Sepanjang hidup, al-Biruni  telah menulis tidak kurang dari  146 buku (sebagian ahli bahkan mengatakan bahwa al-Biruni telah menulis 180 buku) yang terdiri dari 35 buku tentang astronomi, 4 buku tentang astrolab, 23 buku tentang astrologi, 9 buku tentang geografi, 10 bukun tentang geodesi dan teori pemetaan, 15 buku tentang matematika, 2 buku tentang mekanika, 2 buku tentang obat-obatan dan farmakologi, 1 buku tentang meteorologi, 2 buku tentang mineralogi, 4 buk tentang sejarah, 2 buku tentang india, 3 buku tentang agama dan filsafatdan masih banyak lagi. Dari sekian banyak hanya 22 yang diketahui keberadaannya hingga sekarang, dan 13 saja yang pernah dipublikasikan.
Sebagian besar sejarawan sepakat bahwa al-Biruni wafat pada tahun 440 H (1048 M), kecuali sebagian  yang berpendapat  bahwa ia hidup hingga tahun 442 H (1050 M). Al-Biruni dikenang baik oleh dunia Islam maupun dunia barat dan mendapatkan banyak penghargaan dalam berbagai bentuk meskipun ia telah lama wafat.


·         Bidang – bidang Penemuan Al – Biruni
Diantara Bidang – bidang Penemuan Al – Biruni , yaitu sebagai berikut :
1)      Astronomi
Al-Biruni adalah orang pertama yang melakukan eksperimen untuk memahami fenomena astronomis. Di Khurasan ia mengamati dan menjelaskan secara rinci peristiwa gerhana bulan, sekaligus memberikan posisi bintang-bintang secara akurat pada saat gerhana bulan.
Penemuan-penemuannya di bidang astronomi dimuat dalam salah satu karya terbesarnya, yaitu kitab Al-Qanaun al- Mas’udi fii al-Hai’ah wa al-Nujum (didedikasikan pada Mas’ud, putra Mahmud al-Ghaznawi) yang dikenal dalam bahasa latin sebagai Canon Mas’udicus. Dalam buku ini, al-Biruni membuat tabel astronomi sekaligus mengkritisi tabel astronomi yang dibuat oleh para ilwuwan  pendahulunya.
Buku ini juga memperkenalkan teknik perhitungan  matematis untuk menganalisa  percepatan gerak planet, sekaligus menegaskan bahwa jarak antara bumi dan matahari lebih besar daripada yang dikemukakan oleh Ptolemeus.Kitab Al-Qanun al-Mas’udi pertama kali dibuat untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Mas’ud al-Ghaznawi yang begitu tertarik pada sains dan mempertanyakan sebab-sebab terjadinya perbedaan siang dan malam di berbagai tempat di dunia.
2)      Ilmu-Ilmu Kebumian
Al-Biruni memberikan banyak kontribusi dalam ilmu-ilmu kebumian. Karena jasa-jasanya di bidang perpetaan, ia dinobatkan menjadi Bapak Geodesi. Ia juga memberikan kontribusi yang sangat banyak  dalam bidang ilmu kartografi, geografi, geologi dan mineralogi. Pada usia 22 tahun, al-Biruni telah menulis berbagai karya ilmiah, termasuk sebuah penelitian  mengenai proyeksi peta atau kartografi, yang di dalamnya tercakup sebuah metode memproyeksikan  sebuah hemisfer ke sebuah bidang datar. Al-Biruni adalah salah satu ilmuwan  pertama yang menemukan metode untuk menentukan garis lintang dan bujur secara akurat.

3)      Fisika dan Matematika
Al-Biruni sejak dulu telah merumuskan gravitasi sebagai gaya yang menarik segala benda ke arah pusat bumi.  Ia adalah ilmuwan pertama yang melakukan eksperimen dalam bidang statika dan dinamika, khususnya dalam menentukan berat spesifik. Melalui eksperimennya Al-Biruni berhasil menunjuk kan perbedaan berat antara air tawar dan air laut, antara air panas dan air dingin.
4)      Kimia, Biologi dan Farmakologi
Al-Biruni hidup sezaman dengan Ibnu Sina dan Al-Kindi. Walaupun lebih dikenal sebagai astronom, namun sebenarnya ia juga seorang yang ahli dalam bidang kimia. Ia menulis sebuah kitab  yang merupakan ensiklopedi farmakologi yang merupakan gabungan dari seni pengobatan Islam dan India. Dalam bukunya itu ia memaparkan penggunaan berbagai jenis  tanaman, termasuk berbagai jenis jamur untuk keperluan pengobatan.
5)      Ilmu Sosial dan Sastra
Di masa mudanya, yaitu ketika masih tinggal di Istana Jurjan, al-Biruni telah meneliti dan memperbandingkan banyak aspek dalam kehidupan berbagai bangsa. Ia merangkum perbedaan sistem kalender dan hari raya bagi  bagi berbagai bangsa di dunia dalam bukunya berjudul : Al-Atsar al-Baqiyah min al-Qurun al-Khaliyah. Berkat penelitiannya yang komprehensifterhadap kehidupan masyarakat India, gelar antropolog diberikan kepadanya. Al-Biruni lama tinggal di India, selama di India dia menuliskan catatan lengkap tentang negeri itu termasuk sejarah politik, militer dan budaya, corak sosial, keagamaan, filsafat, sastra dan adat istiadat. Hasil penelitiannya dirangkum dalam  mater piecenya yang berjudul Tahqiq maa lii al-Hindi min Maqulah Maqbulah fi Al-‘Aqli aw Mardzwilah.
6)      Agama dan Pemikiran
Selain sebagai ilmuwan, Al-Biruni juga dikenal sebagai ahli agama. Ia memahami filsafat Yunanai dan Filsafat India, sekaligus juga  memberikan berbagai kritik  terhadapnya. Al-Biruni terlibat perdebatan yang hangat dengan Ibnu Sina mengenai pemikiran filsafat dan sufi. Al-Biruni adalah pengikut aliran Asy’ariyah dan kerap terlibat dalam perdebatan dengan aliranMu’tazilah. Karena keseriusannya dalam mempelajari agama, al-Biruni pun dianggap sebagai pelopor yang mengilhami lahirnya ilmu perbandingan agama sebagaimana yang dikenal selama ini.
Al-Biruni juga tidak memisahkan antara agama dan sains. Baginya, mempelajari fenomena-fenomena alam adalah sebuah kewajaran bagi manusia dalam usahanya memahami kebesaran Allah SWT. Berbagai penemuan di bidang sainssemakin membuatnya  yakin bahwa  ada sumber kekuatan  yang maha besar yang mengatur alam semesta ini sehingga tercapai keteraturan yang sedemikian rupa. Menurutnya, Al-Quran tidak pernah bertentangan dengan sains. Indera pendengaran dan penglihatan dianggapnya sebagai modal terpenting  karena keduanya adalah alat bantu  yang memungkinkan manusia untuk mengamati tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.
C.     Karya – Karya Al – Biruni
v  Berikut karya-karya Al-Biruni ialah:
·         Ketika berusia 17 tahun, dia meneliti garis lintang bagi Kath, Khwarazm, dengan menggunakan altitude maksima matahari.
·         Ketika berusia 22, dia menulis beberapa hasil kerja ringkas, termasuk kajian proyeksi peta, "Kartografi", yang termasuk metodologi untuk membuat proyeksi belahan bumi pada bidang datar.
·         Ketika berusia 27, dia telah menulis buku berjudul "Kronologi" yang merujuk kepada hasil kerja lain yang dihasilkan oleh dia (sekarang tiada lagi) termasuk sebuah buku tentang astrolab, sebuah buku tentang sistem desimal, 4 buku tentang pengkajian bintang, dan 2 buku tentang sejarah.
·         Dia membuat penelitian radius Bumi kepada 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16).
Hasil karya Al-Biruni melebihi 120 buah buku.Sumbangannya pada bidang matematika yakni:
·         Aritmatika teoritis and praktis
·         penjumlahan seri
·         Analisis kombinatorial
·         kaidah angka 3
·         Bilangan irasional
·         teori perbandingan
·         definisi aljabar
·         metode pemecahan penjumlahan aljabar
·         Geometri
·         Teorema Archimedes
·         Sudut segitiga
Hasil keryanya selain bidang matematika yaitu:
·         Kajian kritis tentang ucapan orang India, apakah menerima dengan alasan atau menolak (bahasa Arab تحقيق ما للهند من مقولة معقولة في العقل أم مرذولة) - sebuah ringkasan tentang agama dan filosofi India
·         Tanda yang Tersisa dari Abad Lampau (bahasa Arab الآثار الباقية عن القرون الخالية) - kajian komparatif tentang kalender dari berbagai budaya dan peradaban yang berbeda, dihubungkan dengan informasi mengenai matematika, astronomi, dan sejarah.
·         Peraturan Mas'udi (bahasa Arab القانون المسعودي) - sebuah buku tentang Astronomi, Geografi dan Keahlian Teknik. Buku ini diberi nama Mas'ud, sebagai dedikasinya kepada Mas'ud, putra Mahmud dari Ghazni.
·         Pengertian Astrologi (bahasa Arab التفهيم لصناعة التنجيم) - pertanyaan dan jawaban model buku tentang matematika dan astronomi, dalam bahasa Arab dan bahasa Persia
·         Farmasi - tentang obat dan ilmu kedokteran
·         Permata (bahasa Arab الجماهر في معرفة الجواهر) tentang geologi, mineral, dan permata, dipersembahkan untuk Mawdud putra Mas'ud
·         URL: (Inggris) Al Beruni "On Stones" online complete text
·         Astrolab
·         Buku ringkasan sejarah
·         Riwayat Mahmud dari Ghazni dan ayahnya
·         Sejarah Khawarazm




D.    Deskripsi Kitab Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi






























E.     Judul Kitab Al – Biruni
Adapun judul kitab yang menjadi pemaparan kami adalah :
 Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi karya Al – Biruni “

F.      Penerbit Kitab Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi Karya Al – Biruni
Adapun Penerbit kitab  Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi Karya Al – Biruni adalah :

G.    Jumlah Halama dan Jilid Kitab Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi
Adapun Jumlah Halama dan Jilid Kitab Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi karya Al – Biruni adalah : 548 hal.













BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Al-Biruni (juga dikenal di dunia Barat dengan sebutan Aliboron) adalah salah satu ilmuwan terbesar dalam sejarah Islam.Bidang keahlian al-Biruni meliputi fisika, antropologi, geografi, geodesi, geologi, matematika, farmasi, filosofi dan ia juga seorang guru agama. Ia dikenal sebagai kritikus ilmu kimia dan astrologi, penyususn ensiklopedi, penjelajah, dan seorang ulama pengikut aliran Asy’ariyah.

Abu Raihan Al-Biruni (Biruni, Al Biruni; lahir 5 September 973 – meninggal 13 Desember 1048 pada umur 75 tahun) (bahasa Persia: ابوریحان بیرونی ; bahasa Arab: أبو الريحان البيروني) Abu Raihan Al-Biruni dilahirkan di Khawarazmi, Turkmenistan atau Khiva di kawasan Danau Aral di Asia Tengah yang pada masa itu terletak dalam kekaisaran Persia. Dia belajar matematika dan pengkajian bintang dari Abu Nashr Mansur.

Diantara Bidang – bidang Penemuan Al – Biruni , yaitu sebagai berikut :
1)      Astronomi
2)      Ilmu-Ilmu Kebumian
3)      Fisika dan Matematika
4)      Kimia, Biologi dan Farmakologi
5)      Ilmu Sosial dan Sastra
6)      Agama dan Pemikiran




B.     Saran

Maka dengan adanya materi kitab  Tahqiq Fi Ma Li Al – Alhindi Karya Al – Biruni. Marilah kita memahami mendalam tentang agama islam ataupun agama lain mendalam terutama dalam hal ini mengetahui dalam penemuan dulu atau sumbangsi penemu ilmu agama spesifiknya ilmu perbandingan agama. Agar terciptanya mahasiswa yang berwawasan intelektual universal religions.
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dari segi penulisan.Kami mengharap kritik dan saran dari pembaca yang membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga mkalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi para pembaca.Amin



















DAFTAR PUSTAKA

Nakosteen, Mehdi, Kontribusi Islam atas Dunia Barat, Surabaya: Risalah Gusti, 1996
Poeradisastra, Sumbangan Islam kepada Ilmu dan Peradaban Modern, Jakarta: Komunitas Bambu, 2008.
Al-Hassan, Ahmad Y., “Faktor-Faktor di Balik Kemunduran Ilmu Pengetahuan Islam Setelah Abad ke-16”, Islamia Volume III No. 4, Jakarta: Khairul Bayan, 2008.
Daud, Wan. Mohd. Nor Wan, Filsafat dan Praktik  Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-Attas, Bandung: Mizan.
Daud, Wan. Mohd. Nor Wan, Filsafat dan Praktik  Pendidikan Islam Syed M. Naquib Al-Attas, Bandung: Mizan.
Wikipedia, Abu Rayhan Al-Biruni, http://en.wikipedia.org/wiki/Al-Biruni.



Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Al-Biruni - TAHQIQ FI MA LI AL-HINDI"

Back To Top