Hidup Adalah Tanggung Jawab, Pengabdian, dan Ibadah

Review Buku Bunga Rampai Sosiologi Agama (Teori, Metode, dan Rsanah Studi Ilmu Sosiologi Agama)

Nama               : Naufal

NIM                : 20300011015

Prodi               : Studi Islam

Konsentrasi     : Studi Antar Iman

Fakultas           : Pascasarjana UIN Suna Kalijaga Yogyakarta

Review            : Buku Bunga Rampai Sosiologi Agama

  (Teori, Metode, dan Rsanah Studi Ilmu Sosiologi Agama)

 

Studi Sosial Maritim di Indonesia dalam Bingkai Sosiologi Agama

Oleh : Moh. Soehadha

Lagu Nenek Moyangku

Nenek moyangku orang pelaut

Gemar mengarung luas samudera

Menerjang ombak tiada takut

Menempuh badai sudah biasa

            Angin bertiup layar terkembang

            Ombak berdebur di tepi pantai

            Pemuda berani bangkit sekarang

            Ke laut kita beramai-ramai

 

Pengantar

§  Nostalgia masa lalu (TK/SD), keakraban dengan syair lagu tersebut.

§  Dari sang pencipta lagu temntunya punya arti filosofis : terutama pembangunan kultur maritim di Indonesia.

 

§  Paradoks realitas sosial masyarakat dan budaya maritim di Indonesia.

§  Laut dan pulau terbesar amanah Tuhan tidak begitu diperhatikan akibatnya kekayaan laut juga jauh dari sejahtera.

§  Kikisah-kisah tragis : tertangkapnya nelayan WNI di zona laut negara lain, tenggelamnya kapal, imigran gelap, rusaknya ekosistem laut, impor garam, dsb.

 

§  Minimnya perhatian ilmuan sosial terhadap studi tentang laut, terutama sosilogi maritim.

§  Anggapan bahwa ilmuan sosial bahwa ketika berbicara tentang desa-desa di Indonesia, maka desa-desa itu semua selalu di gambarkan sebagai desa pertanian.

 

§  Kajian tulisan ini adalah kajian maritim dalam perspektif sosiologi agama.

 

Studi Sosial Maritim di Indonesia; Kondisi Strategis dan Tantangan

§  Posisi strategis kajian maritim di Indonesia :

1.      Aspek geografis, Indonesia negara maritim terbesar di dunia (maritime state) dan negara kepulauan terbesar di dunia (archipelago state) dan garis pantai terbesar kedua di dunia setelah kanada.

Namun terjadi kesalahan orientasi kepada daratan melupakan kelautan akibatnya seperti ekploitasi sumber daya alam laut secara ekstraktif, pembuangan limbah industri, dan rumah tangga. Secara politis, hanya jadi slogan dunia bahari seiring bergantinya pemerintahan.

2.      Aspek demografi dan ekonomi, 60 % penduduk Indonesia berada di wilayah pesisir. Hidup dalam kekayaan laut seperti : nelayan, petani garam, maupun secara langsung dan tidak langsung menyandarkan diri pada kekayaan dan potensi laut : pedagang ikan, pengusaha pengolahan hasil perikanan, pengolahan pasir laut, penjual jasa pariwisata, jasa transportasi laut.

3.      Aspek Historis / Sejarah, sejak SD di ajarkan bangsa Indonesia tumbuh dari kebudayaan maritim. Nenek moyang terkenal dengan pelaut ulung. Bukti-bukti sejarah ;

a.       Kerajaan Sriwijaya, pernah menguasai laut Asia Tenggara hingga Madagaskar.

b.      Kerajaan Majapahit dan Bugis juga pernah menguasai seluruh Nusantara.

c.       Kerajaan bugis pernah mengeluarkan Kitab Hukum Pelayaran dan Perdaganagan Amanna Gappa, bersamaan eropa menguasai laut tengah.

d.      Popularitas pelaut Bugis sebagai orang laut tetap ada sampai saat ini terefleksikan dalam kehidupan orang bajo (sea nomands / sea gypsies)

§  Bukti sejarah terwariskan seperti ;

a.       Folklor

b.      Cerita rakyat

c.       Cerita perwayangan

Lakon “Banyu Suci Pawitra Sari” yang menceritakan bahwa Dewa Ruci mengajarkan ilmu kesempurnaan hidup kepada Bima di dasar samudra.

begitu pula lakon wahyon yang berisi tentang Wahyu Hastha Brata’ yaitu ajaran kepemimpinan. Dari delapan ajaran kepemimpinan hendaknya disesuaikan dengan keutamaan sifat samudera yang penuh kesabaran dan kasih sayang. Bukti budaya Indonesia menempatkan bahari sebagai bagian terpenting dari “makna tanah air Indonesia”

§  Realitas sosial-ekonomi, masyarakat nelayan/ pesisir sebagai studi terapan (apllied science) menginat kondisi nelayan dan masyarakat pesisir vdi Indonesia umumnya ada dalam kemiskinan.

§  Anekdot “semiskin-miskinnya petani di Indonesia masih mending jika di bandingkan dengan miskinnya nelayanmeskipun petani miskin masih bisa menjadikan sertifikat tanahnya sebagai jaminan ngutang (kredit) di bank sementara nelayan tidak mungkin menjadikan lautan jaminan ngutang (kredit) di bank.

Pengertian Sosiologi Maritim

§  Sosiologi maritim sebagai studi terapan tidak hanya berada pada ranah science to science (contribution to knowledge) namun juga science to preaching (contribution to problem solving / ilmu untuk kemaslahatan).

§  Riset ilmuan bisa berpengaruh kepada pemangku kebijakan untuk taraf kehidupan yang lebih baik dari potensi laut.

 

§  Karakter studi sosial maritim sbb;

1.      Deskriptif-ekploratif, pengembangan ilmu dan wawasan.

2.      Deduktif, uji hipotesis.

3.      Teori baru

Ruang Lingkup Studi Sosial Maritim

Tema

Bingkai Sosiologi Agama

Cakupan

Ekologi

Ekoteologi

Interaksi masyarakat dengan laut sebagai ekosistem, kerusakan lingkungan, adaptasi lingkungan, ekotipe nelayan, nilai & ajaran agama yang melandasi interaksi, local knowledge, sinkretisme, konsep-konsep supra human being di laut.

Sosial Ekonomi

Religiositas Nelayan

Living Qur’an-hadist masyarakat nelayan dan pesisir. Fungsi ritual, nilai-nilai agama dan kaitannya dengan aktivitas ekonomi, nelayan sebagai peasantry, struktur sosial-ekonomi  nelayan (patron-client), perdagangan, orang bajo,dll.

Pariwisata Bahari

Agama dan Perubahan Sosial

Komudifikasi agama dalam ritual laut (petik laut, labuhan, dsb), dampak pariwisata terhadap religiositas masyarakat sekitar laut, prostitusi pantai, dsb.

Politik dan Kebijakan Maritim

Agama dan Perubahan Sosial

Kepemimpinan lokal vs negara, pemberdayaan, resistensi nelayan terhadap kebijakan pemerintah (TPI, perdagangan laut, pendidikan, permukiman sea nomads / orang Bajo, dll.) integrasi ke dalam sistem pesisir.

 

 menurut yusuf al - qaradhawi memandang lingkungan - agama , yaitu ;

1. membangun

2. memanfaatkan

3. melestarikan

Contoh kerusakan alam di laut akibat cantrang, banyak tapi merusak terumbuh karang. jadi perlunya rekontruksi yang baru tentang banyak tapi tidak merusak.

bagaimana menudukkan antara tradisional dan modernitas yakni perbedaan berfikir, sistem yang gagal, di satukan dalam titik temu makna terdalam, yang sama-sama ingin membangun.



Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Review Buku Bunga Rampai Sosiologi Agama (Teori, Metode, dan Rsanah Studi Ilmu Sosiologi Agama) "

Back To Top