Jelaskan pengalaman historis Agama Yahudi di barat (Eropa atau Amerika)
perspektif Sosiologis Antropologis !
§ Kajian pengalaman beragama dalam konteks Sosial.
§ Cultral Studies
§ Kata kunci :
Konsep Salvation /
Keselamatan
Kontek Mesias /
Mashiah
Penderitaan
Juru Selamat
Kontradiksi
Pandangan Agama Lain
terhadap Agama Yahudi
Israel Zangwill
Emaile Durkheim
Realitas social masyarakat
Film Konsep Penyaliban
Yejus Ma’jus
(Islam,Yahudi,Kristen)
Musa kontek Islam dan
Yahudi
Ziodher menghasilkan
paham Zionisme
HISTORIS AGAMA YAHUDI DI BARAT (EROPA ATAU
AMERIKA) INTOLERANSI KRISTEN EROPA TERHADAP YAHUDI
Sikap Anti –Yahudi Kristen Eropa
(Perspektif Sosiologis Antropologis)
Dibanyak kalangan kaum
muslim, barangkali Yahudi sudah identik dengan kekejaman dan kekuatan Negara
Israel dalam memperlakukan bangsa Palestina; bahwa mereka memiliki power yang hebat, sehingga bias “ menguasai dunia”.
Dengan kekuatan ekonomi, informasi, politik, dan militernya, mereka kini malang
melintang didunia. Kekuatan – kekuatan besar eropa dan Amerika seperti tunduk
dibawah cengkraman Yahudi, khususnya Zionis Israel. Itu terbukti dari sikap
Negara superpower, Amerika serikat, dan dunia internasional yang
enggan menghukum Israel, meskipun Negara ini begitu banyak melanggar resolusi
PBB.
Tetapi, sejarah mencatat,
sebelum mereka menempati posisi sekarang ini, yang mereeka “bermesraan dengan
Barat”, lembaran – lembaran sejarah Yahudi di Eropa di warnai dengan tinta
merah dan hitam, sebagai tanda hubungan tidak harmonis antara komunitas Yahudi
dan penguasa serta masyarakat Kristen Eropa. Jika pada tahap - tahap awal perkembangannya, Kristen banyak
menjadi korban tindakan Yahudi dan penguasa Romawi, maka sejak sekitar tahun
300 M, sejarah terbalik. Yahudi kemudian banyak yang menjadi korban perburuan kaum Kristen.
Tindakan permusuhan atau
pembantaian terhadap Yahudi ini kemudian dipelopori dengan istilah anti – Semitisme (anti - Semitism). Satu
istilah yang sebenarnya tidak tepat, sebagaimana dijelaskan terdahulu. Sebab,
istilah ini merujuk pada nama Semputra Noah, yang mestinya mencakup berbagai
bangsa, bukan hanya bangsa Yahudi, tetapi juga termasuk bangsa Arab, keturunan
Ismail, putra Ibrahim. Namun, propaganda Yahudi telah cukup berhasil menggiring
opini dunia dengan berbagai literatur dan pemberitaan di media massa
Internasional. Istilah yang lebih tepat digunakan sebenarnya anti-jews, atau anti – Judaism. Reader’s Guide to Judaism juga menggunakan dua
istilah ini: anti – Judaism dan anti
– Semitism. Namun, kedua istilah tersebut, biasanya juga digunakan dengan
menyebut fenomena yang sama.
Istilah anti – Semitism mulai dimunculkan tahun
1879 oleh agitator anti – Jews, Wilhelm
Marr, dalam rangka kampaye anti – Yahudi di Eropa. Isilah ini kemudian
digunakan secara umum untuk menggambarkan segala bentuk penyerangan dan
penindasan terhadap Yahudi sepanjang sejarah. .[1]
Anti – Semitisme di Eropa
mempunyai sejarah yang panjang dan berlumuran darah. Itu berasal dari dua hal,
ketakutan yang tidak masuk akal dan kebencian terhadap ‘orang luar’ dengan
berbagai cara yang jelas, dan mitos yang diterima secara umum bahwa Yahudi
adalah bangsa terkutuk secara kolektif dan abadi kkarena menolak Kristus. Kaum
Kristen melihat Yahudi sebagai pembunuh Kristus. Satu gambaran yang telah mendorong
munculnya kemarahan dan kebencian yang mengerikan. Secara periodik, massa
melakukan penistaan, penyiksaan, dan pembantaian terhadap Yahudi. Sedangkan
para pengusahan Kristen mengusir Yahudi dari negara – negara mereka. [2]
AMERIKA DALAM CENGKRAMAN YAHUDI KAJIAN
PENGALAMAN BERAGAMA DALAM KONTEKS SOSIAL
Keberhasilan Yahudi dalam mendirikan Negara merdeka Israel di
Palestinatidak bisa dipisahkandari peranan Amerika, walaupun konflik Arab –
Israel sudah cukup lama berlangsung sulit rasanya melepas dari campur tangan
Amerika, sebab pengaruh Yahudi di Amerika cukup besar dalam segala bidang
kehidupan, tidak mengherankan bila Amerika membela Israel mati – matian di
forum PBB dari kecaman negara – negara Arab dan dunia Internasional, kalau
perlu hak vetonnya dipergunakan demi membentengi Israel dari kucilan masyarakat
dunia.
Begitu besar bantuan Amerika pada Israel, ini tidak lain karena hamper
seluruh sektor – sektor vital di Amerika telah dikuasai oleh orang Yahudi,
karena kuatnya peranan Yahudi di Amerika hingga mampu mendekte kongres Amerika
untuk mengikuti jalan fikirannya yang kotor dan bengis., kongres Amerika
dibuatnya loyo dan impoten apabila dihadapkan pada persoalan Yahudi. Ini suatu
keberhasilan Yahudi untuk mencengkram Amerika kangkangan kakinya.
Pat Buchanan, seorang kolumnis konservatif terkemuka di Amerika Serikat,
baru – baru ini sempat kalang kabut lantaran dituduh “Anti-Semit” (Anti Yahudi)
oleh A.M. Rosenthal, mantan pemimpin redaksi harian The New York dan juga oleh
penjabat penting di Amerika Serikat.
Kemarahan Rosenthal
yang mendorongnya melancarkan serangan terhadap Buchanan karena tokoh ini dalam
sebuah wawancara televisi mengatakan” yang suka meletuskan perang di Teluk
Persia sekarang ini adalah pemerintah Israel dan para pendukungnya yang ada di
Negara ini, padahal yang akan menjadi korban bukan anak – anak yang menyandang
nama keluarga Cohen, Friedman, Lewis dan Lain – lainnya (nama – nama keluarga
Yahudi ).[3]
AGAMA
YAHUDI DAN CULTRAL STUDIES
Di Balik Mass – Media
Ketika
membicarakan tentang protokol – protokol para Pendeta Zionis, kita telah
mengatakan bahwa kaum Yahudi sangat berambisi untuk menguasai media surat
kabar, penerbitan – penerbitan dan mass-Media, supaya tidak terserap ke dalam
pendapat umum internasional, melainkan apa yang diinginkan oleh orang – orang
Yahudi saja. Kaum Yahudi telah berhasil merealisir tujuan ini pada tingkat yang
begitu mengejutkan. Dalam suatu survey yang dilakukan pada tahun 1956 khusus
mengenai persurat kabaran, ternyata kaum Yahudi telah menerbitkan sebanyak 819
surat kabar dan majalah dalam bermacam – macam bahasa di seluruh dunia, dan
angka ini mewakili sejumlah terbesar dari surat kabar dan majalah - majalahnya
di dunia. Bagi kaum Yahudi mass-media yang lain juga mempunyai pengaruh yang
sama, seperti penerbitan – penerbitan, perwakilan berita sedunia, bioskop –
bioskop, stasiun – stasiun Radio dan TV pada Negara –Negara Internasional.
Di
samping itu kaum Yahudi menguasai surat kabar dan penerbitan melalui jalan lain
juga, yaitu dengan monopoli monopoli perdagangan kertas. Mereka akan
menggenggam tangan mereka, dan membukanya menurut respon media surat kabar itu
tunduk kepada cita – cita mereka, dan jika terjadi seorang jurnalis menentang
prinsip – prinsip mereka maka dengan berbagai cara ia akan dihalangi sehingga
hilang pekerjaannya, atau ia akan kembali kebawah telunjuk Yahudi.[4]
Sebenarnya
monopolisasi kaum Yahudi itu meliputi semua lapangan. Mereka berusaha untuk
dapat menguasai apa yang akan masuk ke dalam perut manusia. Mereka berusaha
memonopoli untuk menguasai apa yang akan diingini oleh akal dan perasaannya.
Oleh karena itu memonopolisasi terhadap surat kabar, perusahaan – perusahaan
penerbitan dan pemberitaan merupakan langkah – langkah seperti ini, orang –
orang Yahudi dapat menyebarkan berita yang menonjolkan kepentingan mereka, dam
juga dapat melarang penyebaran segala macam berita yang bertentangan dengan
kepentingan mereka.[5]
Pada diri kami sendiri
pernah terjadi suatu peristiwa yang erat hubungannya dengan perkara yang kami
sebutkan ini : yaitu bahwa beberapa tahun yang lalu, saya bertemu dengan salah
satu seorang manajer sebuah badan penerbitan. Badan penerbitan itu akan menerbitkan
sebuah buku tentang al-Masih (Jesus) dalam bahasa Inggris. Manajer penerbitan
itu menayakan pendapatkku mengenai fakta yang terkandung dalam buku ini. Maka
kamipun mengutarakan pendapat kami, lalu saya diminta agar penulisnya untuk
dimasukkan ke dalam buku ini. Saya pun menulis, dan tulisan – tulisan itu
kemudian diserahkan untuk dicetak. Tapi sayangnya, beberapa hari kemudian saya
ditemui oleh penulis buku itu yang menyatakan ketidaksetujuannya untuk
menerbitkan pendapatku itu, karena pendapat itu menentang pemikiran Yahudi,
sedang tugas distributornya akan diusahakan oleh kaum Yahudi oleh pembaca –
pembaca Iggris. Pendapat semacam itu dalam sebuah buku akan menyebabkan orang –
orang Yahudi memboikot penjualnya, dan akhirnya buku itu tentunya tidak laku.
Demikian orang Yahudi telah mencapai kemenangan yang besar dalam lapangan ini,
dan mereka sombong.[6]
[1] Adian Husaini, Tinjaun Historis Konflik Yahudi Kristen
Islam (Jakarta : Gema Insani Press, 2004) , halm. 123 - 126.
0 Komentar untuk "Historis Agama Yahudi di barat (Eropa atau Amerika) perspektif Sosiologis Antropologis"