Hidup Adalah Tanggung Jawab, Pengabdian, dan Ibadah

Relevansinya Ajaran Tasawuf dan Gerakan Tarekat di Era Global Bertasawuf (sufism) di Era Global : Islam yang Kaffah (Substansial)


Relevansinya Ajaran Tasawuf dan Gerakan Tarekat di Era Global

Bertasawuf (sufism) di Era Global : Islam yang Kaffah (Substansial)

Oleh : Naufal Kurniawan



Tasawuf seperti yang kita mafhum,  Tasawuf adalah salah satu cabang ilmu islam yang menekankan dimensi bathin atau spiritual. Dalam kaitan dengan spiritualitas ini, Tasawuf mempunyai bernacam – macam kaitan di dalamnya. Dalam kaitan dengan manusia, Tasawuf lebih menekankan pada aspek ruhaniyah ketimbang aspek jasmaniyah. Dalam kaitan dengan kehidupan, Tasawuf lebih menekankan pada kehidupan akhirat ketimbang kehidupan dunia yang fana. Dalam pemahaman keagamaan, Tasawuf lebih menekankan aspek esotheris (bathiniyah) daripada aspek eksotherik (lahiriyah).

Sama halnya dengan Tasawuf (sufism), Sebagian kalangan berpendapat bahwa Tasawwuf berasal dari akar kata al-shafa’ atau al-shaff al-awwal atau dari shuffah masjid Nabawi.Kelompok kedua menyatakan bahwa Tasawuf dari akar kata Yunani Sophia, karena ada yang berpendapat bahwa Tasawuf terpengaruh oleh kebudayaan Yunani.Kelompok ketiga, menunjuk kata al-shuf artinya baju wool. Karena kaum sufi selalu memakai pakaiana dari wool. [1]

Sufism, memang cenderung personal dan induvidualis serta tertutup. Seakan – akan asik dengan dunianya sendiri sampai serasa kurang bersosial dengan masyarakat. Kaum Sufi, identik dengan yang sederhana berpakaian tidak mementingakan penampilan hanya yang transendental menjadi tujuanNya.

Masuklah Era Global, era dimana serba terbuka dan bebas. Yakni terbuka atas apa yang masuk berhubungan dengan agama, budaya, ras, suku, bahasa, dan sebagainya di seluruh dunia ini. Di samping itu kita semua di bebaskan untuk berpendapat, bertukar ide dan gagasan. Perkembangan IPTEK membuat semuanya serba di mudahkan seakan tinggal pencet dengan jari mau belanja, berkendaraan, atau lainnya. Seperti belanja online, gojek, dan lain – lain tinggal penjet di telephone. Tentunya semua perlunya, terbuka namun diFilter  serta bebas namun bertanggung jawab.



Menariknya ketika Tasawuf (Sufism), di korelasikan dengan Era Global antar dunia saling berhubungan satu sama lain. Ini semua tantangan berat bagi kaum sufism, bagaimana bersikap Relevansinya Ajaran Tasawuf dan Gerakan Tarekat di Era Global ini. Formulasi apa yang bisa ditawarkan bahkan mungkin konsep apa yang menjadi tawaran. Bagaimana tasawuf (sufism) menyesuaikan zaman ataukah zaman yang menyesuaikan tasawuf.

Tasawuf (Sufism) di masa tradisional cenderung menyendiri di tempat sunyi mengasingkan diri seperti Al-Gazali sebelum wafat, dan lebih menampilkan kesederhanaan sebut saja memakai baju wool. Apa yang di gunakan ala kadarnya, dengan asiknya beribadah dengan yang ilahiyah, sayangnya ibadah sosialnya kurang nampak dan terdengar pergerakannya. Mengutip kata ustadz cak kus, seorang sufism apabila benar – benar sufi kepekaan sosialnya sangat tinggi. Seakan aras idealita dan aras realita berbanding terbalik. Namun, itu pandangan subjektif perlunya penelitian lebih mendalam tentang pemahaman dan nilai – nilai keagamaan seseorang sufi.

Sufism di Era Global, membutuhkan konsep transformasi nilai kesufian di tengan era globalisasi yang semakin bergerak menggerus kerohanian manusia. Sufism modern sangat di butuhkan pada masa ini, yang bisa berbaur dngan masyarakat. Masuk dalam kota, bukan malah mengasingkan di sebuah desa. Banyak upaya yang dilakukan di era global ini untuk mendeatkan di kepada Tuhan, seperti halnya pengajian akbar, kajian tentang keislaman, dan lainnya.

 Sebagai penutup, ada kata hikmah yang bisa di petik yakni sebagai muslim yang sejati, marilah kita berislam yang kaffah. Yakni taqwa (Tasawuf/sufism) yang taat, namun bersosial yang tinggi pula. Antara ibadah yang transendental dan ibadah sosial Balance (Seimbang). Ketika di sindir dan di hina tentang agama atau kepercayaan kita, kita merespon dengan proporsional. Semoga dengan bacaain ini bisa membuat kita semuah berislam secara kaffah secara substansial.







[1]  Lihat Moenir Nahrowi Tohir, Menjelajahi Eksitensi Tasawuf  Meniti Jalan Menuju Tuhan

Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "Relevansinya Ajaran Tasawuf dan Gerakan Tarekat di Era Global Bertasawuf (sufism) di Era Global : Islam yang Kaffah (Substansial)"

Back To Top