Hidup Adalah Tanggung Jawab, Pengabdian, dan Ibadah

GERAKAN KEAGAMAAN




MAKALAH
GERAKAN KEAGAMAAN
Makalah Tugas Induvidu Mata Kuliah Fenomenologi Agama
Dosen Pengampu : Prof. H, Djam’annuri


Di Susun Oleh :
Naufal
14520022
JURUSAN PERBANDINGAN AGAMA ‘14
FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015


KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kelompok kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “  Gerakan Keagamaan
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini berkat  tuntunan Tuhan yang maha Esa , kami berterima kasih kepada Dosen pengampu kami, karna membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisan. Namun demikian kami telah berusaha dengan segala kemampuan kami melakukan yang terbaik.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca makah ini.




                                                            Yogyakarta , 25 November 2015



                                                                        Penyusun

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ………………………………………………………………
Daftar Isi …………………………………………………………………….
BAB  I            PENDAHULUAN …………………………………………............
A.    Latar Belakang ..............……………………………….
BAB II                        PEMBAHASAN ……………………………………………
A.    Definisi gerakan keagamaan ........................................
B.     Pengelompokan gerakan keagamaan ...........................
C.     Garis besar peta gerakan keagamaan ...........................
BAB III          PENUTUP ………………………………………………….
A.    Kesimpulan ……………………………………………..
B.     Saran ……………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................








BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang



Agama adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah dari kehidupan.[note 1] Banyak agama memiliki narasi, simbol, dan sejarah suci yang dimaksudkan untuk menjelaskan makna hidup dan / atau menjelaskan asal usul kehidupan atau alam semesta. Dari keyakinan mereka tentang kosmos dan sifat manusia, orang memperoleh moralitas, etika, hukum agama atau gaya hidup yang disukai. Menurut beberapa perkiraan, ada sekitar 4.200 agama di dunia.[1]
Banyak agama yang mungkin telah mengorganisir perilaku, kependetaan, definisi tentang apa yang merupakan kepatuhan atau keanggotaan, tempat-tempat suci, dan kitab suci. Praktek agama juga dapat mencakup ritual, khotbah, peringatan atau pemujaan tuhan, dewa atau dewi, pengorbanan, festival, pesta, trance, inisiasi, jasa penguburan, layanan pernikahan, meditasi, doa, musik, seni, tari, masyarakat layanan atau aspek lain dari budaya manusia. Agama juga mungkin mengandung mitologi.[2]
Kata agama kadang-kadang digunakan bergantian dengan iman, sistem kepercayaan atau kadang-kadang mengatur tugas;[3] Namun, dalam kata-kata Émile Durkheim, agama berbeda dari keyakinan pribadi dalam bahwa itu adalah "sesuatu yang nyata sosial" [4] Émile Durkheim juga mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan hal yang suci. Sebuah jajak pendapat global 2012 melaporkan bahwa 59% dari populasi dunia adalah beragama, dan 36% tidak beragama, termasuk 13% yang ateis, dengan penurunan 9 persen pada keyakinan agama dari tahun 2005.[5] Rata-rata, wanita lebih religius daripada laki-laki [6]. Beberapa orang mengikuti beberapa agama atau beberapa prinsip-prinsip agama pada saat yang sama, terlepas dari apakah atau tidak prinsip-prinsip agama mereka mengikuti tradisional yang memungkinkan untuk terjadi unsur sinkretisme.

Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Definisi gerakan keagamaan

Definisi gerakan (gerak + -an )
1.      perbuatan atau keadaan bergerak (air, laut, mesin)
2.      pergerakan, usaha, atau kegiatan dalam lapangan sosial (politik dsb):gerakan kaum buruh, gerakan keagamaan,dll
Definisi agama
  Agama menurut bahasa arab adalah “Din” (ketaatan).
  Agama menurut universal adalah “Dharma” (ketentuan).
  Agama menurut istilah adalah merupakan terjemahan dari bahasa inggris yaitu religion yang berasal dari bahasa latin relig (are) yang artinya “mengikat”.
  Jadi , Agama adalah ajaran, sistem yg mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yg berhubungan dgn pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya:Islam,Kristen,Hindhu,Buddha,dll.
Jadi , Gerakan Keagamaan adalah pergerakan atau keadaan bergerak suatu golongan tertentu yang ruang lingkup geraknya mengenai tentang agama. Seperti gerakan agama islam , kristen,dll
Wiktionary , Wikipedia
B.     Pengelompokan gerakan keagamaan

Pengelompokkan pergerakan tersebut sebagai berikut:
1.      Gerakan keagamaan
1.1. Gerakan keagamaan Islam
1). Yang dipengaruhi manhaj Ahlussunnnah
Contoh : Hizbut Tahrir, dakwah Salafy, Ikhwanul Muslimin, Jamaah Tabligh dll

2). Yang dipengaruhi selain Ahlussunnah.
Contoh : gerakan Baha’Iyah yang dipengaruhi Syiah di Iraq dan gerakan Syiah Imamiyah di Iran dll
1.2. Gerakan keagamaan yang bukan Islam
1). Gerakan yang dipengaruhi agama Ahli Kitab
Contoh : Yudaisme, Mormon dll
2). Gerakan keagamaan yang non Ahli kitab.
Contoh : Buddhisme, Panteisme, Taoisme dll
2.  Gerakan anti agama
Contohnya : Komunisme, Darwinisme, Sekulerisme dll.
Pada kenyataannya, selalu saja ada percampuran disana-sini dan kemudian menghasilkan sebuah gerakan baru, sebagai contoh klasik adalah bagaimana lahirnya sekularisme dari dunia Kristen yang kemudiaan juga mempengaruhi umat Islam, juga tentang lahirnya gerakan Zionisme yang sekuler.
Untuk selanjutnya pembahasan akan difokuskan pada peta pergerakan di Indonesia.

C.     Garis besar peta gerakan keagamaan
Secara garis besar peta pergerakan dapat dibagi sebagai berikut:
1. Pergerakan non Islam masih dapat dibagi menjadi:
a)      Pergerakan keagamaan lain
b)      Gerakan Sosialis Komunis
c)      Pergerakan LSM-LSM
2. Pergerakan Islam atau yang mengatasnamakan Islam
·         yang menganut manhaj Ahlusunnah Waljamaah
·         yang sudah keluar dari manhaj tersebut
·         Jika dilihat dari asalnya, dapat juga dibagi menjadi pergerakan yang berasal dari luar negeri (bersifat internaional/alamiyah). Dan ada juga yang bersifat regional/mahalliyah.
Untuk tulisan ini yang akan diungkap hanya sebagian dari nomor (2)
Gerakan–Gerakan Yang Masih Sesuai Dengan As-Sholah Manhaj Ahlus Sunnah Wal Jamaah: Yang termasuk 4 gerakan besar dan bersifat ‘alamiyah/internasional dan masih menganut manhaj Ahlus Sunnah Wal-Jamaah : Salafy, Hizbut Tahrir, Jamaah Tablligh dan Ikhwanul Muslimin.
Sedangkan gerakan yang bersifat internasional tetapi tidak termasuk manhaj Ahlus Sunnah adalah gerakan Syiah (tsana Asyariyah yang bersifat di Iran), gerakan Ahmadiyah, gerakan Bahaiyah yang baru diresmikan oleh Gus Dur (mantan presiden RI), Tarekat Naqsabandiyah yang dipimpin Haqqani yang pernah berkunjung ke Indonesia , dll.
Keempat pergerakan Islam Internasional Ahlus Sunnah sudah dirasakan kehadirannya sejak Islam di Indonesia. Misalnya pada tahun 1947 sejumlah tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia sudah berinteraksi dengan jamaah Ikhwanul Muslimin di Mesir. yaitu KH. Agus Salim berkunjung ke markas Ikhwanul Muslimin di Kairo bersama Muhammad Rasyidi. Meskipun tidak terang-terangan menggunakan nama yang sama namun hubungannya dengan masing-masing induk pergerakan di negara asal mereka tampak pada:
(1) Buku-buku yang menjadi rujukan.
(2) Manhaj /metodologi perjuangan yang digunakan .
(3) Interaksi dengan personil dari pergerakan pusat.
Gerakan-gerakan Islam regional yang masih menganut manhaj Ahlus Sunnah adalah:
1)   Masyumi, yaitu federasi Gerakan Islam Indonesia pada tahun 1950-an . Selanjutnya gerakan ini terurai menjadi banyak sekali fraksi dan masing-masing berdiri sendiri-sendiri. Sedangkan Masyumi-nya sendiri baru pada pemillu 1999 namanya muncul kembali.

2)   Nahdatul Ulama yang memisahkan diri dari Masyumi pada pemilu1955 dan sekarang berbasis di pesantern-pesantren khususnya daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

3)   Muhammadiyah, yang titik tekannya pada sektor sosial dan pendidikan.

4)   Al-Irsyad, yang menjadi wadah para keturunan arab yang masih mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad SAW.

5)   NII (Negara Indonesia atau DI/TII), yang berorientasi politik non kompromi terhadap NKRI dan bersifat militeristik. NII ini dahulu berasal dari organiasasi Syariat Islam zaman Pra kemerdekaan, kemudian berpisah jalan dengan tokoh-tokoh kemerdekaan lain sejak tahun 1949.

6)   Gerakan yang berbasis pelajar dan mahasiswa seperti HMI, PII dan ‘gerakan Tarbiyah’ (begitulah nama yang diberikan oleh sebagian orang terhadap gerakan yang berbasis kelompok-kelompok kecil/halaqoh) telah lama menyemarakan blantika dakwah Islam dan berhadapan langsung dengan gerakan yang bersifat anti agama seperti gerakan independen (marak tahun 70-an akhir dan awal 80-an) yang sekuler dan neo-komunisme (pasca reformasi) d kampus-kampus dan sekolah-sekolah.

7)   Gerakan atau perkumpulan kecil-kecil yang kadang hilang dan timbul dan bersifat setempat. Disebut ‘kecil’ atau setempat dilihat dari daya pengaruhnya kepada keseluruhan umat Islam Indonesia yang terbatas pada daerah tertentu atau kalangan tertentu atau karena figure tertentu. Misalnya Jamaah Masjid Salman ITB, Jamaah masjid Asy Syuhada Jogja, Jamaah masjid ARH Salemba, dll atau Daarut Tauhid dengan tokohnya Abdullah Gymnastiar, Hidayatullah (berpusat di Kalimantan dan Surabaya) yang sekarang ini mulai berkibar dengan majalah websitenya , At Tahieriyyah dan Asy Syafi’iyah yang berangkat dari komunitas NU Betawi.
Gerakan-gerakan regional yang sudah menyimpang dari manhaj Ahlus Sunnah Wal-Jamaah adalah :
a)      Isa Bugis /Inkarrussunnah : yaitu gerakan yang hanya mau menerima Al-Qur’an sebagai rujukan dan menolak Al-Hadits. Gerakan ini kecil saja namun karena penyimpangannya ia sering dianggap ‘duri dalam daging ‘ oleh para tokoh harakah Islam di Indonesia ini.

b)      Islam Jama’ah, yang diduga sebagai gerakan sempalan bikinan Ali Murtopo atas intruksi Soeharto tahun 1970-an. Pengaruhnya juga kecil sekali, terutama setelah tokoh utamanya Nurhassan Ubaidillah meninggal dunia. Juga karena penyimpangannya gerakan ini sama dianggap ‘duri dalam daging’ ummat terutama karena mengkafirkan yang selain jamaah mereka.

c)      Gerakan Islam Posmo (Post Modern ) yang dikembangkan oleh murid-murid kumpulan orientalis barat (Yahudi Nasrani). Titik tekan mereka pada percampuran ideologi rasionalisme, sufisme/spiritulisme, pluralisme, humanisme dan sekularisme. Tokoh-tokoh mereka dianggap sebagai ‘cendikiawan muslim’, namun nota bene mereka belajar Islam justru dari orientalis Yahudi dan Nasrani di manca negara. Ide-ide atau wacana-wacana mereka seringkali sudah keluar dari garis batas keislaman seseorang, misalnya lontaran untuk menerima semua agama sebagai sama benar.
Prospek Ke Depan :
Masa depan umat di tangan umat itu sendiri, sesuai dengan QS 13:11:
…sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain dia’.
Betapapun rumitnya peta pergerakan Islam di Indonesia, baik karena tercampurnya dan maraknya haq dan batil, betapapun kebodohan umat Islam secara umum –yang merupakan batu ganjalan besar bagi kebangkitan ummat-, namun optimisme tetap tampak di sela-sela kekhawatiran dan kerisauan tersebut. Era reformasi yang dikaruniai Allah SWT kepada umat Islam Indonesia membuka kesempatan yang luas bagi siapa saja untuk menampilkan diri dan isi fikirannya, dan karena kita umat Islam meyakini bahwa Islam itu benar dan satu-satunya yang benar, mak kita semua harus yakin bahwa justru pada akhirnya umat akan memilih yang benar, yaitu dienul Islam yang fitrah dan tak peduli wajah apapun yang dipakai dan dari manapun kebenaran itu datangnya.
Optimisme lain datangnya dari semangat para pemuda Indonesia yang sejak awal tahun 80-an telah menunjukkkan kegairahan untuk kembali kepada Islam yang benar. Kini [para pemuda generasi awal tersebut telah memasuki usia setengah baya (40-an)] dan mulai mengambil posisi-posisi penting di masyarakat, mereka telah nyata-nyata mempengaruhi keseluruhan wajah umat Islam Indonesia masa kini.
Masih ada satu lagi optimisme terbaru yang semakin membawa harapan bagi umat, yakni tumbuhnya semangat untuk berdialog dan membuka diri, yang Insya Allah kita harapkan akan berlanjut menjadi semangat bekerjasama . Amin.
Dengan segala optimisme lapangan dan optimisme keimanan kita songsong hari depan umat Islam Indonesia yang lebih baik.
M.Ikhsan Tanjung di Gedung AUFA, Kelapa dua Depok, 20 Januari 2002, Yayasan Bina Potensi Muslim
















BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Gerakan Keagamaan adalah pergerakan atau keadaan bergerak suatu golongan tertentu yang ruang lingkup geraknya mengenai tentang agama. Seperti gerakan agama islam , kristen,dll

Secara garis besar peta pergerakan dapat dibagi sebagai berikut:
1. Pergerakan non Islam masih dapat dibagi menjadi:
d)     Pergerakan keagamaan lain
e)      Gerakan Sosialis Komunis
f)       Pergerakan LSM-LSM
2. Pergerakan Islam atau yang mengatasnamakan Islam
·         yang menganut manhaj Ahlusunnah Waljamaah
·         yang sudah keluar dari manhaj tersebut
·         Jika dilihat dari asalnya, dapat juga dibagi menjadi pergerakan yang berasal dari luar negeri (bersifat internaional/alamiyah). Dan ada juga yang bersifat regional/mahalliyah.
A.    Saran
Maka dengan adanya materi “Gerakan keagamaan. Marilah kita memahami mendalam tentang agama islam(gerakn). Agar terciptanya masyarakat yang berwawasan intelektual.
Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak kekurangan baik dari segi materi maupun dari segi penulisan. Kami mengharap kritik dan saran dari pembaca yang membangun demi perbaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan umumnya bagi para pembaca.Amin
DAFTAR PUSTAKA

Muntansyir, Riza dkk. 2004. Gerakan keagamaan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

M.Ikhsan Tanjung di Gedung AUFA, Kelapa dua Depok, 20 Januari 2002, Yayasan Bina Potensi Muslim
Poeja, Wijatna. 2005. Gerakan keagamaan di indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Wiktionary , Wikipedia




Share :

Facebook Twitter Google+
0 Komentar untuk "GERAKAN KEAGAMAAN"

Back To Top